Tari Likok Pulo Aceh

Sabtu, 27 Februari 2010

Tarian ini lahir sekitar tahun 1849, diciptakan oleh seorang Ulama tua berasal dari Arab, yang hanyut di laut dan terdampar di Pulo Aceh atau sering juga disebut Pulau (beras). Diadakan sesudah menanam padi atau sesudah, biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan jika tarian dilombakan berjalan semalam suntuk sampai pagi. Tarian dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbaris bahu membahu.

Seorang pemaian utama yang disebut syeh berada di tengah-tengah pemain. Dua orang penabuh rapai berada dibelakang atau sisi kiri/kanan pemain. Sedangkan gerak tari hanya memfungsikan anggota tubuh bagian atas, badan, tangan dan kepala. Gerakan tari pada prinsipnya ialah gerakan oleh tubuh, keterampilan, keseragaman/kesetaraan dengan memfungsikan tangan sama-sama ke depan, kesamping kiri atau kanan, ke atas dan melingkar dari depan ke belakang, dengan waktu mula lambat hingga cepat.

Wisata Budaya Lainnya:

* Tari Laweut
* Tari Pho
* Tari Ranup Lampuan
* Tari Rapai Geleng
* Tari Rateb Meuseukat
* Tari Ratoh Duek
* Tari Seudati
* Tari Tarek Pukat
* Tari Saman
* Tari Bines
* Tari Guel
* Tari Ula-ula Lembing
* Tari Mesekat
* Rumoh Aceh
* Rencong
* Didong (seni pertunjukan dari masyarakat Gayo)

0 comments:

Posting Komentar

Advertisement

 
 
 
 
Premium Blogger Themes by Putramahesa

Terimakasih Telah Mengunjungi Wisata Provinsi Aceh, jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf